MAKALAH
AGROTEKNOLOGI
Pyrrophyceae
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Botani umum
Dosen
: Muhardini Iswandiari
Disusun oleh:
SITI HALIDA HAMZAH F.Z. NIM 4103500317
FAUZ FAUZIAH NIM 4103500317
IIS MULYATI NIM 4103500317
MEISARAH NIM 4103500317
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2016
DAFTAR
ISI
Kata pengantar ............................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A.
Latar belakang...............................................................................................1
B.
Rumusan masalah..........................................................................................1
C.
Manfaat dan tujuan........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................2
A.
Definisi pyrrophyta........................................................................................2
B.
Ciri ciri umum pyrrophyta.............................................................................. 2
C.
Struktu
tubuh pyrrophyta.............................................................................. 3
D.
Struktur sel pyrrophyta.................................................................................. 3
E.
Klasifikasi
pyrrophyta.................................................................................... 4
F.
Perkembangbiakan pyrrophyta...................................................................... 4
G.
Habiat
pyrrophyta.......................................................................................... 5
H.
Peranan
pyrrophyta........................................................................................ 5
BAB III PENUTUPAN.................................................................................................6
A.
Kesimpulan....................................................................................................6
B.
Saran..............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pada 1969, ilmuwan Biologi R. H. Whittaker, membagi makhluk
hidup menjadi lima kingdom, yaitu kingdom monera, protista, fungi, plantae, dan
animalia. Sistem ini banyak digunakan para ilmuwan biologi. Pembagian lima
kingdom ini didasarkan pada susunan sel dan cara hidup dalam pemenuhan
kebutuhan makanan. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut.
Monera adalah uniseluler (bersel tunggal), sel prokariotik
(tidak memiliki membran inti), dan memiliki reproduksi secara aseksual. Protista
adalah eukariotik (mempunyai membrane inti), uniseluler atau multiseluler
(bersel banyak), dan autotrof atau heterotrof. Protista dibagi menjadi 3 yaitu,
Protozoa, Protista yang memliki ciri-ciri seperti hewan (Protozoa) memiliki
ciri seperti hewan (protozoa). a) Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan
menggunakan kaki semu atau pseupodia. Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh
he wan, atau manusia. Contoh: Entamoeba histolityca (penyebab disentri).b)
Flagellata Flagellata bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di
laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi
(penyebab penyakit surra pada hewan ternak).c) Cilliata Cilliata hidup bebas di
air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut getar silia. Contoh:
Paramecium caudatum.d) Sporozoa tidak memiliki alat gerak, dan semua jenis
sporozoa hidup sebagai parasit. Contoh: Plasmodium (penyebab malaria).
Protista yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan (ganggang/
algae) adalah Pyrophyta Sebagian besar Pyrophyta adalah Dinoflagellata, hidup
di air laut, tapi ada juga yang hidup di air tawar, uniseluler, memiliki
dinding sel, dan mampu bergerak secara aktif. Contoh: Ceratium.
Pada makalah ini akan dibahas lebih mendalam mengenai
protista yang memiliki ciri-ciri tumbuhan (ganggang / algae) yaitu Pyrophyta.
B.
Rumusan masalah
Berdasarkan
latar belakang yang dikemukakan, maka perumusan masalah yang dapat
diidentifikasi melalui pembuatan makalah ini antara lain :
1.
Apa
definisi pyrrophyta ?
2.
Apa
ciri-ciri umum pyrrophyta ?
3.
Bagaimana
strutur tubuh pyrrophyta ?
4.
Bagaimana
stuktur sel pyrrophyta ?
5.
Bagaimana
klasifikasi pyrrophyta ?
6.
Bagaimana
perkembangbiakan pyrrophyta ?
7.
Bagaimana
habitat pyrrophyta ?
8.
Bagaimana
peranan pyrrophyta ?
C.
Maksud dan tujuan
Adapun maksud
dan tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :
1.
Mahasiswa
dapat mengetahui definisi pyrrophyta
2.
Mahasiswa
dapat mengetahui ciri ciri umum pyrrophyta
3.
Mahasiswa
dapat mengetahui struktur tubuh pyrrophyta
4.
Mahasiswa
dapat mengetahui struktur sel pyrrophyta
5.
Mahasiswa
dapat mengtahui klasifikasi pyrrophyta
6.
Mahasiswa
dapat mengetahui perkembangbiakan pyrrophyta
7.
Mahasiswa
dapat mengetahui habitat pyrrophyta
8.
Mahasiswa
dapat mengetahui peranan pyrrophyta
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Divisi
Pyrrophyta
Pyrrophyta adalah alga uniselular (bersel satu)
dengan dua flagel yang berlainan, berbentuk pita, keluar dari sisi perut dalam
suatu saluran. Mengandung pigmen (klorofil A,C2 dan piridinin,sementara yang
lain memiliki klorofil A,C1,C2 dan fucosantin) yang dapat berfotosintesis.
Hanya dinoflagellata yang memiliki kemampuan untuk berfotosintesis. Berwarna
kuning coklat.
Alga yang termasuk Pyrrophyta ini disebut Dino
Flagellata, tubuh tersusun atas satu sel memiliki dinding sel dan dapat
bergerak aktif. Ciri yang utama bahwa di sebelah luar terdapat celah dan alur,
masing-masing mengandung satu flagel.
Pyrrophyta atau alga api (Dino
Flagellata)adalah alga uniselular (bersel satu) Berwarna kuning coklat, tetapi
memiliki dua flagel yang berbeda, berbentuk pita. Dia mengandung beberapa
pigmen yaitu (klorofil A,C2 dan
piridinin,tetapi ada juga yang mempunyai klorofil A,C1,C2 dan fucosantin) yang
dapat berfotosintesis. Hanya dinoflagellata yang memiliki kemampuan untuk
berfotosintesis. tubuh tersusun atas satu sel memiliki dinding sel dan dapat
bergerak aktif.
Karakteristik
dari dinoflagelata, hanya sekitar setengah dari spesies dinoflagelata yang
mengandung pigmen yang dapat berfotosintesis, sementara yang lain adalah
hetertotrop. Hanya dinoflagelata yang mampu untuk fotosintesis yang dibahas
disini. Adanya dua pola pigmentasi adalah hal yang umum terjadi pada
dinoflagelata. Banyak dinoflagelata yang mcmiliki klorofil A dan C2 dan
peridinin, sementara yang lain memiliki klorofil A, Ci dan C2 dan fucoxanthin.
Keberadaan pigmen yang ada pada sedikit dinoflagelated yang lain akan
dibicarakan kemudian. Karbohidrat disimpan scbagai zat tepung, tetapi
keberadaan lemak mungkin lebih penting sebagai cadangan.
Sel dari dinofelgelatri tidak
dilingkupi olch dinding tetapi memiliki sebuah theca sebagai pokok membran sel,
yang mana terdiri dari piling yang tenuri dari selulosa. Nukleus dan koroplast
memiliki sifat yang tidak biasa. Kebanyakan dinoflagelata adalah sel
biflagelata solitary. Dua tipe dasar teteh dapat dibedakan. Desmokontt memilild
dua anterior flagelata ; satu flagellum mungkin melingkari diatas permukaan sel
Dinokont memiliki segala insert yang lateral; satu flagelum adalah seperti pita
dan melingkari sel pada sebuah lekukan dan flagellum yang lain berkembang
terbaik.
Tipe sel dinikont dibagi oleh lekukan
ekuatorial atau korset kedalam epiconc dan hypocone. Flagellum posterior
berkembang sampai ke tempat penurunan yang disebut sulcus. Nama dinoflagelata
berasal dari gerakan berputar dari sel swimming. Meskipun kebanyakan
dinoflagelata adalah flagelata uniselular, koloni dari sel flagelata, sel
non-flagelata, pengumpulan palmelloid, dan filamen adalah diketahui. Sel
vegetatif nonflagelata menunjukkan reproduktif membentuk dinokont.
B.
Ciri-ciri umum
Pyrrophyta
1.
Memiliki variasi nutrisi yang besar dari
autototropik ke bentuk heterotropik yang mana terdapat vertebrata parasit dan
ikan atau alga phagocytiza yang lain.
2.
Memiliki peranan sebagai plankton baik di air
tawar dan di air laut.
3.
Bentuk sel tunggal.
4.
Mempunyai bintik mata (stigma), berupa kumpulan
butir lipid yang mengandung pigmen karetinoid.
5.
Tubuh primitif pada umumnya berbentuk ovoid
tapi asimetri.
6.
mempunyai dua flagella, satu terletak di
lekukan longitudinal dekat tubuh bagian tengah yang disebut sulcus dan
memanjang ke bagian posterior. Sedangkan flagella yang lain ke arah transversal
dan ditempatkan dalam suatu lekukan (cingulum) yang melingkari tubuh atau bentuk
spiral pada beberapa belokan.
7.
Sel terbagai secara transversal oleh cingulum
menjadi epiteka dan hipoteka.
8.
Dinding sel pada umumnya mengandung selulose.
9.
Semua tipe mempunyai membran plasma yang
berkesinambungan dengan membran flagel pada bagian luar.
10.
Cadangan makanan berupa amilum yang terdapat
dalam sitoplasma.
C.
Struktur tubuh
Pyrrophyta
Organisme ini memiliki peranan sebagai plankton
baik di air tawar dan di air laut. Meskipun lebih berfariasi bentuk yang
ditemukan di air laut. Klas dinophyceae motil tersusun oleh epiko dan hipokon
yang terbagi secara melintang oleh girdre (sabuk/ sigulum) Epikon dan hipokon
paa umumnya dibagi menjadi sejumlah lempengan (teka) dan jumlah serta susunan karakterisrik
pada tingkat marga sulcus letaknya membujur.
D.
Struktur sel
Pyrrophyta
Pembagian Pyrrophyta dalam 2 golongan
berdasarkan pada ada tidaknyanya penutup sel (ampiesma) yaitu yang telanjang
(unarmored) dan mempunyai penutup sel (theca). Pada theca terdapat pelat-pelat
seperti baja dengan komponen utama sellulosa. Jumlah dan letak pelat digunakan
sebagai dasar dalam pemberian nama Peridinium. Mempunyai bintik mata (stigma),
berupa kumpulan butir lipid yang mengandung pigmen karetinoid. Tubuh dinoflagellata
primitif pada umumnya berbentuk ovoid tapi asimetri, mempunyai dua flagella,
satu terletak di lekukan longitudinal dekat tubuh bagian tengah yang disebut
sulcus dan memanjang ke bagian posterior. Sedangkan flagella yang lain ke arah
transversal dan ditempatkan dalam suatu lekukan (cingulum) yang melingkari
tubuh atau bentuk spiral pada beberapa belokan. Lekukan tranversal disebut
girdle, merupakan cincin yang simpel dan jika berbentuk spiral disebut annulus.
Flagellum transversal menyebabkan pergerakan rotasi dan pergerakan kedepan,
sedangkan flagellum longitudinal mengendalikan air ke arah posterior. Sel
Dinoflagellata terbagai secara transversal oleh cingulum menjadi epiteka dan
hipoteka. Pada Peridinium, epiteka tersusun atas 2 seri: apical dan precingular.
Pada beberpara genus terdapat seri pelat yang tidak sempurna pada permukaan
dorsal dengan 1-3 pelat interkalar anterior (a). Hipoteka tersusun atas 2 seri
transversal: cingular dan antapikal juga sering terdapat seri yang tidak
sempurna yaitu interkalar posterior.
Dinding sel pada umumnya mengandung selulose,
hal ini akan memberikan struktur karakteristik dari teka amfisema adalah nama
yang digunakan untuk lapisan terluar khusus dari sel Dinophyceae. Semua tipe
mempunyai membran plasa yang berkesinambungan dengan membran flagel pada bagian
luar. Pada umumnya terdapat sejumlah pori dalam amfisema dengan trikosit dalam
tipe pori.
E.
Klasifikasi
Pyrrophyta
kingdom : Plantae
Divisi : Dinophyta
Kelas : Dinoflagellata
Ordo : Gonyaulacales
Spesies : Gonyaulax balechii
F.
Perkembangbiakan
Pyrrophyta
Cara Perkembangbiakan Pyrrophyta memiliki 2
cara perkembangbiakan, yaitu secara:
a.
Vegetatif, yaitu dengan pembelahan sel yang
bergerak, jika sel memiliki panser, maka selubung akan pecah. Dapat juga dengan
cara protoplas membelah membujur, lalu keluarlah dua sel telanjang yang dapat
mengembara yang kemudian masing – masing membuat panser lagi. Setelah mengalami
waktu istirahat zigot yang mempunyai dinding mengadakan pembelahan reduksi,
mengeluarkan sel kembar yang telanjang.
b.
Sexual, dalam sel terbentuk 4 isogamet yang
masing-masing dapat mengadakan perkawinan dengan isogamet dari individu
lain.
c.
Sporik, yaitu dengan zoospora .
G.
Habitat
Pyrrophyta
Mayoritas dari Pyrrophyta berasal dari lautan,
tetapi ada beberapa spesies yang lain yang hidup dia sungai sungai. Pyrrophyta
adalah kompenin yang penting dari plankton, khususnya pada kondisi hangat.
Sebagai penambahan, beberap spesies adalah benthic atau terjadi dalam peristiwa
simbiotik. Dinoflagellata memiliki variasi nutrisi yang besar, dari range
nututropik ke bentuk heterotropik, yang mana terdapat juga invertebrata parasit
dan ikan atau alga phagocytiza yang lain. Dinoflagellata yang memiliki sistem
fotosintesis dan membutuhkan vitamindissebut autotropi dan yang membutuhkan
energi disebut heterotrop.
H.
Peranan
Pyrrophyta
Pertumbuhan yang cepat dari plankton
dinoflagelata mungkin akan menghasilkan warna coklat atau merah perubahan wama
air disebut red tides. Red tides biasanya terjadi pada air pesisir pantai dan
muara. Beberapa dinoflagelata menghasilkan red tides adalah luminescent Spesics
lain mungkin mengandung racun yang dapat dilepaskan kedalam air atau
terakumulasi dalam rantai makanan. Dalam beberapa kasus, racun dapat menyebabkan
kematian ikan atau menyeliabkan keracunan manusia yang makan makanan yang
terkontaminasi oleh moluska atau ikan.
1.
Peran Bagi Kehidupan
a)
Phyrophyceae
dalam jumlah yang kecil sebagai penyusun komunitas plankton laut, tetapi lebih
melimpah di perairan tawar.
b)
Fenomena
menarik yang dihasilkan oleh Pyrrophyceae adalah kemampuan bioluminescence
(emisi cahaya oleh organisme), yang menyebabkan laut tampak bercahaya pada
malam hari.
BAB III
PENUTUPAN
A.
Kesimpulan
Adapun hal yang dapat disimpulkan dari pembahasan di
atas, antara lain :
Pyrrophyta adalah alga uniselular (bersel satu) dengan dua flagel yang
berlainan, berbentuk pita, keluar dari sisi perut dalam suatu saluran.
Mengandung pigmen (klorofil A,C2 dan piridinin,sementara yang lain memiliki
klorofil A,C1,C2 dan fucosantin) yang dapat berfotosintesis Organisme ini
memiliki peranan sebagai plankton baik di air tawar dan di air laut. Meskipun
lebih berfariasi bentuk yang ditemukan di air laut. Klas dinophyceae motil
tersusun oleh epiko dan hipokon yang terbagi secara melintang oleh girdre
(sabuk/ sigulum) Epikon dan hipokon paa umumnya dibagi menjadi sejumlah
lempengan (teka) dan jumlah serta susunan karakterisrik pada tingkat marga
sulcus letaknya membujur.
Pembagian
Pyrrophyta dalam 2 golongan berdasarkan pada ada tidaknyanya penutup sel
(ampiesma) yaitu yang telanjang (unarmored) dan mempunyai penutup sel (theca).
Mayoritas
dari Pyrrophyta berasal dari lautan, tetapi ada beberapa spesies yang lain yang
hidup dia sungai sungai. Peranan dari Pyrrophyta,
yaitu Beberapa dinoflagelata menghasilkan red tides adalah luminescent
Spesics lain mungkin mengandung racun yang dapat dilepaskan kedalam air atau
terakumulasi dalam rantai makanan. Dalam beberapa kasus, racun dapat
menyebabkan kematian ikan atau menyebabkan keracunan manusia yang makan makanan
yang terkontaminasi oleh moluska atau ikan.
B.
Saran
Adapun saran
yang bisa penyusun berikan adalah sebagai berikut :
1.
Semoga pembaca
sekalian bisa memanfaatkan isi makalah untuk sedikit menambah ilmu dalam mata kuliah Botani.
2. Adapun saran-saran yang dapat kami sampaikan dalam
makalah ini yaitu semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
kedepannya dapat memberi kritik apabila terdapat kesalah dalam redaksi makalah
ini guna perbaikan bagi penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson,dkk.
2010. Dinoflagellates: A Remarkable Evolutioniary Experriment. American Journal of Botany. 91(10).1523-1534.
Hasanudin, dkk.
2014. Botani Tumbuhan Rendah. Banda
Aceh: Unsyiah.
No comments:
Post a Comment